Jumat, 02 Desember 2011

Learning common dalam dunia kepustakaan

Learning common adalah pembelajaran umum yang mempelajari tentang perpustakaan dan penempatan suatu lingkungan yang tingkatan interaksi sosial yang teratur.yang berada di dalam perpustakaan itu. Informasi umum yang menyediakan tentang pelajaran umum dengan teknologi dan dukungan pelayanan yang digabungkan untuk membantu dalam proses pencarian bahan yang dibutuhkan. Dengan adanya penyediaan Learning Commons bagi pengunjung perpustakaan dapat menumbuh citra perpustakaan dan pustakawan. Tujuan dari penyediaan Learning Commons yakni untuk menuju sebuah perpustakaan edutaiment dan kreativitas. Ruangan yang dapat menambung para komunitas atau group belajar ini salah satu solusinya adalah di Learning Commons tersebut. Kemudian tersedianya Layanan Learning Commons diperpustakaan sehingga pemakai perpustakaan dapat belajar bersama-sama secara kolaboratif dan dapat memanfaatkan fasilitas teknologi bersama-sama sementara sumber-sumber infomasi dan ilmu pengetahuan terwadahi secara digital yang memungkinkan space perpustakaan dapat dimanfaatkan untuk pemakai. Serta pengunjung perpustakaan dapat mengekspresikan kreativitas di Learning Commons karena konsep dari layanan tersebut adalah menumbuhkan semangat kreativis dengan nuansa edutaiment.
 
Oleh karena itu dengan tersedianya  learning commons tersebut mampu mengantisipasi lingkungan dan cara belajar pemakai sekarang yang berbeda—media-rich, content-rich, learner-driven. Learning commons adalah sebuah gambaran perpustakaan secara fisik dimana semua orang yang ada di dalam perpustakaan bisa berbagi untuk memanfaatkan berbagai sumber informasi yang dapat diakses melalui teknologi sehingga menciptakan suasana masyarakat pembelajar yang betul-betul sedang mencari ilmu.


Perencanaan untuk menyediakan learning commons

1.       1. Mendesain perpustakaan dengan konsep yang tidak lepas dari misi dan visi perpustakaan sendiri Akan     tetapi dari visi dan misi tersebut dikombinasikan dengan settingan entrepreneur (lebih kepada sytle saja yang diadopsikan) seperti Setting cafĂ©, kantin, atau rumah-rumah tradisional (edutainment). Hal yang terpenting dari settingan Learning Commons yakni harus sesuai dengan psikologi (behavior) pengunjung generasi Millinial perpustakaan

1.      2. Di ruangan Learning Commons baik tiap bulan, Triwulan dan semesteran melaksanakan suatu event baik bentuk pameran, perlombaan, seminar atau curhat bareng tentang perpustakaan dari pengunjung. Hal ini dilakukan untuk menambah semangat pengunjung untuk selalu memanfaatkan terutama pengunjung potensial. Misalnya perpustakaan menggadakan pameran saat hari ibu dengan Teman wanita teladan Indonesia.  Maka selama satu pekan atau satu bulan di Learning Commons menyediakan informasi tentang Wanita teladan Indonesia dimulai dari Picuture, Bibliografi, maupun informasi lainnya.

3. Dalam hal ini perpustakaan kemudian menyediakan pula berbagai fasilitas seperti meeting room, practice rooms, video conferencing, collaborative software boardmultimedia center, vending machine.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar