Entah apa yang terjadi dengan system
komunikasi massa di Indonesia pada saat ini. Media massa di Indonesia pada saat
ini seakan meninggalkan segala hal yang mengenai media massa, terutama dari
segi fungsi media massa itu sendiri. Contohnya pada saat ini proses
penyampaiaan informasi di media massa pada saat ini out of control, artinya batasan-batasan
dalam penyampaiaan informasi di Indonesia telah keluar dari etika-etika yang
telah ada. Contoh nya saja dari pers sendiri, pers di Indonesia cenderung
liberal dan tidak memiliki tanggung jawab sosial. Apa yang di samapaikan oleh
pers cernderung berlebihan, apakah informasi itu memiliki fungsi atau apa
akibat informasi yang disampaikan ke pada masyarakat, apakah itu berdampak baik
atau buruk untuk masyarakat dan elemen-elemen Negara yang lain. Contohnya saja berita
yang membahas tentang kinerja pemerintah Indonesia, terkadang berita yang
disampaikan tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya, sehingga menimbulkan
kesalahpahaman terhadap pemerintah.
Contoh lainnya, media massa saat ini bukan
lagi sebagai fungsi informasi, edukasi dan lain-lain tetapi media massa pada
saat ini diperngaruhi oleh hal-hal yang berbau politik, karena hamper semua
media massa da back up oleh parpol atau orang-orang politik. Artinya media
massa di peruntukkan untuk kepentingan politik semata. Contohnya saja media
massa yang menjatuhan oknum-oknum politik lainnya, sehingga media massa menjadi
alat perang politik. media massa berpotensi untuk menyebarkan ideologi dominan.
Melalui kekuatannya yang amat besar untuk mempengaruhi opini masyarakat, akan
amat terselubung ketika ada muatan-muatan tertentu yang berusaha disisipkan
dalam pemberitaan sebuah media kepada masyarakat. Seperti apa yang mulai
terjadi di Indonesia pasca reformasi ini. Beberapa media besar dikuasai oleh
kepemilikan tertentu yang memeiliki kedekatan dengan pihak pemerintah atau
politik oposisi. Surya Paloh, dengan Metro TV dan Harian Media Indonesia, dan
Abu Rizal Bakrie, dengan TV One dan ANTVnya, adalah dua seteru yang amat
memanfaatkan media pewartaan sebagai sarana pembentukan opini di dalam
masyarakat. Di dalam berita-berita yang diterbitkan oleh Metro TV dan TV One
terutama, ada tendensi bagaimana keterpihakan dua media itu pada pemiliknya
masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar