Selasa, 22 Mei 2012

ADA APA DENGAN MEDIA MASSA ???


Entah apa yang terjadi dengan system komunikasi massa di Indonesia pada saat ini. Media massa di Indonesia pada saat ini seakan meninggalkan segala hal yang mengenai media massa, terutama dari segi fungsi media massa itu sendiri. Contohnya pada saat ini proses penyampaiaan informasi di media massa pada saat ini out of control, artinya batasan-batasan dalam penyampaiaan informasi di Indonesia telah keluar dari etika-etika yang telah ada. Contoh nya saja dari pers sendiri, pers di Indonesia cenderung liberal dan tidak memiliki tanggung jawab sosial. Apa yang di samapaikan oleh pers cernderung berlebihan, apakah informasi itu memiliki fungsi atau apa akibat informasi yang disampaikan ke pada masyarakat, apakah itu berdampak baik atau buruk untuk masyarakat dan elemen-elemen Negara yang lain. Contohnya saja berita yang membahas tentang kinerja pemerintah Indonesia, terkadang berita yang disampaikan tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya, sehingga menimbulkan kesalahpahaman terhadap pemerintah.
Contoh lainnya, media massa saat ini bukan lagi sebagai fungsi informasi, edukasi dan lain-lain tetapi media massa pada saat ini diperngaruhi oleh hal-hal yang berbau politik, karena hamper semua media massa da back up oleh parpol atau orang-orang politik. Artinya media massa di peruntukkan untuk kepentingan politik semata. Contohnya saja media massa yang menjatuhan oknum-oknum politik lainnya, sehingga media massa menjadi alat perang politik. media massa berpotensi untuk menyebarkan ideologi dominan. Melalui kekuatannya yang amat besar untuk mempengaruhi opini masyarakat, akan amat terselubung ketika ada muatan-muatan tertentu yang berusaha disisipkan dalam pemberitaan sebuah media kepada masyarakat. Seperti apa yang mulai terjadi di Indonesia pasca reformasi ini. Beberapa media besar dikuasai oleh kepemilikan tertentu yang memeiliki kedekatan dengan pihak pemerintah atau politik oposisi. Surya Paloh, dengan Metro TV dan Harian Media Indonesia, dan Abu Rizal Bakrie, dengan TV One dan ANTVnya, adalah dua seteru yang amat memanfaatkan media pewartaan sebagai sarana pembentukan opini di dalam masyarakat. Di dalam berita-berita yang diterbitkan oleh Metro TV dan TV One terutama, ada tendensi bagaimana keterpihakan dua media itu pada pemiliknya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar